Berita industri

Pelet sawit: Sumber energi baru yang mengubah sampah menjadi harta karun.

Sawit merupakan tanaman serba guna yang dapat menghasilkan berbagai biomassa. Produksi 1 kg kelapa sawit dapat dibarengi dengan produksi 4 kg biomassa kelapa sawit. Biomassa kelapa sawit dan produk sampingannya tujuh kali lipat dari kayu alam.Palm terutama ditanam di Asia Tenggara, dengan Malaysia, Indonesia dan Thailand di tiga besar.Pada tahun 2005, luas tanam sawit Asia adalah 7599000 hektar, menghasilkan 146093000 ton tandan buah segar dan 10224000 ton buah kosong cluster.

Pelet sawit: Sumber energi baru yang mengubah sampah menjadi harta karun.

Komposisi tandan kosong kelapa sawit


Partikel sawit berminyak dan besar. Mereka terdiri dari selulosa dan lignin hemiselulosa, dan mengandung karbon, hidrogen, nitrogen, belerang, oksigen dan elemen lainnya, dan memiliki kadar air tinggi sekitar 65%. Sifat fisik palem membuatnya berharga , tetapi juga membuatnya sulit untuk dieksploitasi.

Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit


Secara tradisional, tandan buah kosong kurang dimanfaatkan dan sering digunakan dengan cara berikut:


1. Insinerasi Abu mereka didaur ulang sebagai pupuk untuk perkebunan, tetapi pembakaran massal sekarang tidak diperbolehkan.


2. Kembali ke lapangan sebagai mulsa tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga mengurangi kebutuhan pupuk buatan dengan meningkatkan penyerapan karbon dalam bahan organik tanah.


3. Beberapa tandan buah kosong dikirim ke TPA.

Sejumlah besar energi biomassa kelapa sawit terbuang percuma karena pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit secara tradisional yang terbatas.Sekarang dengan inovasi teknologi konversi tandan kosong kelapa sawit, biomassa kelapa sawit dapat berhasil diubah menjadi bahan bakar pelet untuk sistem pembakaran bersama dan boiler biomassa untuk menghasilkan uap dan listrik.


Data yang relevan menunjukkan bahwa pada tahun 2009, 88,74 ton tandan kosong kelapa sawit di Asia menghasilkan 1.714 GWh energi off-grid dengan laju 20 kWh/ton, dengan total pembangkit listrik off-grid sebesar 357 MW, 400 jam/bulan.

Aplikasi Biomassa Serat Sawit: Pelet Tandan Buah Sawit


Mengapa tandan buah sawit dibuat pelet? Apakah biomassa sawit tidak bisa langsung kita masukkan ke boiler atau pembangkit listrik? Alasannya adalah sebagai berikut:


1. Secara umum kandungan energi biomassa tandan sawit akan meningkat setelah diubah menjadi pelet.


2. Bahan bakar palm pellet atau briket dengan nilai kalor antara 4.200 – 4.900 kg cal/kg 28 dapat digunakan untuk menggantikan batubara untuk mengurangi tekanan energi dan tekanan lingkungan.


3. Pelet sawit berkelanjutan dan terbarukan, dapat diproduksi secara massal dan juga sangat ramah lingkungan.


4. Partikel sawit padat dan bersih, mudah diangkut dan disimpan, dan partikel menghasilkan sedikit asap saat terbakar.

Tentang produksi pelet sawit:

Berbagai butiran sawit dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berbeda.Ketika berinvestasi dalam produksi pelet sawit, pertimbangkan saran berikut dari pabrik pelet sawit dewasa:

1. Perlu memiliki pemahaman yang komprehensif tentang lini produksi pelet sawit.

2. Prosedur produksi pelet sawit harus memenuhi persyaratan pasar sasaran.

3. Bahan baku harus cukup untuk menjamin kelangsungan produksi pelet.

4. Kualitas bahan baku harus terjamin, kadar air bahan baku yang ideal adalah 15%, bila melebihi 15%, bahan baku harus dikeringkan untuk mengontrol kadar airnya.

5. Lokasi pabrik pelet sawit harus nyaman untuk transportasi bahan baku.

6. Diperlukan investigasi yang layak terlebih dahulu.

Teknologi pengolahan tandan kosong sawit menjadi butiran


Pelet sawit: Sumber energi baru yang mengubah sampah menjadi harta karun.


Lini produksi pelet sawit yang khas terdiri dari bagian berikut: penghancuran, pengeringan, penggilingan, granulasi, pendinginan, penyaringan, pemulihan debu, dan pengemasan.


Biasanya, di seluruh lini produksi pelet sawit, peralatan berikut terlibat:


1. Palm crusher (membuat biomassa sawit menjadi ukuran yang sesuai untuk pengeringan)


2. Pengering (mengontrol kelembaban bahan baku untuk memenuhi persyaratan granulasi)


3. Hammer mill (menggiling bahan berukuran tepat dan kering menjadi bubuk untuk granulasi)


4. Mesin pelet sawit (buat bahan yang sudah disiapkan menjadi pelet)


5. Sistem pendingin (suhu pelet dari mesin pelet terlalu tinggi dan perlu didinginkan sebelum dikemas)


6. Mesin pengemas (mengemas pelet sawit ke dalam tas)


7. Kabinet listrik (digunakan untuk mengontrol peralatan di seluruh lini produksi pelet sawit)